Powered By Blogger

Pengikut

Minggu, 15 November 2009

China and India Launch Anti-Terrorism Military Exercise (The Jakarta Post 21 Desember 2007)

China and India Launch Anti-Terrorism Military Exercise
(The Jakarta Post 21 Desember 2007)

Kajian tentang terorisme kembali menarik perhatian dunia internasional setelah pada tanggal 11 September 2001 tiga pesawat penerbangan komersil Amerika Serikat di bajak, kedua diantaranya ditabrakan kemenara kembar Twin Towers World Trade Center (WTO) dan gedung Pertahanan Amerika Pentagon. Tragedy atau peristiwa ini dikenal masyarakat internasional sebagai tragedy 911. kejadian 911 ini pula telah menjadi start point masyarakat dunia yang dipimpin Amerika Serikat untuk mendeklarasikan perang global melawan terorisme.

Dewasa ini pemaknaan pengerian umum mengenai terorisme dapat merujuk pada pemaknaan dari Perserikatan Bangsa-Bangs(PBB):
Terrorism is an anxiety inspiring method of repeated violence action, employed by (semi) clandestine individual, group, or state actors, for idiosyncratic, criminal or political reasons, whereby in contrast assassination the direct targets of attacks are not the main target. The immediate human victim of violence are generally chosen randomly (targets of opportunity)or selectively (representative or symbolic targets) from a target population, and serve as message generators. Threat and violence based communication processes between terrorist (organization), (imperiled) victims, and main targets are used to manipulate main targets (audiences) turning into a target of terror, a target of demands, or a target of attention, depending on whether intimidation, coercion, or propaganda is primarily sought.
Kegiatan terorisme dapat menjadi bersekala internasional apabila:
• Diarahkan kepada warga negara asing atau target luar negeri.
• Dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah atau faksi lebih dari satu negara.
• Diarahkan untuk mempengaruhi kebijakan dari perintahan asing.

Setiap aksi terorisme memiliki motivasi yang berbeda–beda tergantung pada kondisinya masing-masing. Tindakan terorisme dapat didasarkan pada dua motif umum, yaitu objective driven act dan terror driven act. Objective driven act berkaitan dengan tindakan terorisme yang berdasarkan pada bebrapa permintaan yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Cara yang biasa digunakan yakni melalui penyandaraan. Bentuk ini memberikan kesempatan pada pemerintah untuk bernegosiasi atau mengubah kebijakannya. Terror driven act didasarkan pada tindakan balas dendam atau digunakan juga sebagai peringatan atau ancaman kekerasan yang terjadi jika pemerintah tidak mengubah kebijakannya.

Motif lain yang dewasa ini sedang banyak terjadi adalah didasarkan pada isu etnis, agama, kesenjangan social-ekonomi, dan perbedan ideologi yang terjadi dalam suatu masyarakat. Sedang bentuk-bentuk terorisme international dapat berupa :
• State-sponsored terrorisme, yaitu tindakan terorisme yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai tujuannya.
• Privately-based terrorism, yaitu tindakan terorisme yang dilakukan oleh suatu kelompok terorisme privat, seperti Al-Qaeda, Jamaah Islamiah dan sebagainya.

Pada dasarnya tindakan terorisme, dalam mentukan targetnya, memilih target-target yang potensial untuk menimbulkan kekuatan dan kekwatiran orang banyak. Sifat terorisme modern adalah siapa saja dapat menjadi korban. Tindakan terorisme ditujukan agar menarik perhatian banyak orang bahkan perhatian internasional dan menimbulkan reaksi dari mayarakat.


by: Eucharisto Irvin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar